KCP PASAR SENTRAL Pemimpin Cabang Alamat Jalan. Budi Utomo no. 209 Kel.Limba U-1 Kota Selatan Kota Gorontalo Telp - Fax. - Alamat Email - ATM KCP Pasar Sentral Potensi Daerah Gambaran Umum Kota Gorontalo Gambaran umum yang dapat menunjukan kondisi dan situasi terkini Kota Gorontalo dapat dilihat dari penjelasan faktor-faktor Geografi dan Topografi, Pemerintahan, Demografi dan Ketenaga-kerjaan dan Sosial Kemasyarakatan. Geografi dan Topografi Secara geografis kondisi Kota Gorontalo mempunyai luas 64,79 Km2 atau 0,53% dari luas Propinsi Gorontalo. Kota Gorontalo berbatasan langsung dengan: Utara : Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango Timur : Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Selatan : Teluk Tomini Barat : Kecamatan Telaga dan Batudaa Kabupaten Gorontalo Kondisi topografi Kota Gorontalo adalah tanah datar yang dilalui tiga buah sungai yang bermuara di teluk Tomini (Gorontalo) pelabuhan Gorontalo. Bagian selatan diapit dua pegunungan berbatu kapur/pasir. Ketinggian dari permukaan laut antara 0 – 500 meter. Pesisir pantai landai berpasir. Wilayah Provinsi Gorontalo pada umumnya dikenal dua musin yaitu : musim kemarau dan musing penghujan. Musin penghujan akan terjadi sekitar bulan Oktober sampai April. Sedangkan bulan Juni sampai September merupakan musim kemarau. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun melewati masa peralihan pada buan Mei dan Oktober. Pemerintahan Kota Gorontalo dibagi menjadi 6 Kecamatan, terdiri dari 49 Desa/Kelurahan. Semua kellurahan sudah pada tahap Desa Swasembada, yaitu: Kecamatan Kota Barat terdiri dari 7 kelurahan Kecamatan Dungingi terdiri dari 5 kelurahan Kecamatan Kota Selatan terdiri dari 10 kelurahan Kecamatan Kota Timur terdiri dari 11 kelurahan Kecamatan Kota Utara terdiri dari 10 kelurahan Kecamatan Kota Tengah terdiri dari 6 kelurahan Dari 49 kelurahan terbagi lagi dalam 279 RW dan 982 RT. Demografi dan Ketenaga-kerjaan Jumlah penduduk Kota Gorontalo tahun 2008 tercatat sebanyak 173.867 jiwa. Penyebarannya sebagai berikut : Kecamatan Kota Barat 11,37% Kecamatan Dungingi 11,99% Kecamatan Kota Selatan 20,75% Kecamatan Kota Timur 24,07% Kecamatan Kota Utara 17,71% Kecamatan Kota Tengah 14,11% Tingkat kepadatan penduduk rata-rata sebanyak 2.648 jiwa per kilometer persegi. Tingkat pengangguran Kota Gorontalo pada tahun 2008 sebesar 9,64% sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 90,36 %. Sedangkan pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Gorontalo sebanyak 1.550 orang Sosial Kemasyarakatan Tinjauan berdasarkan sosial kemasyarakatan terbagi atas 3 aspek terdiri dari : Aspek Pendidikan, penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga pengajar/guru yang memadai harus mengimbangi perkembangan jumlah murid disetiap tingkat pendidikan. Berdasarkan data tahun ajaran 2008/2009 Sekolah Murid Guru Keterangan TK 84 4239 Terjadi peningkatan jumlah sekolah yang didirikan. Selain itu, peningkatan jumlah murid sebesar 10,38% dari periode sebelumnya. SD 112 20.583 1.365 Jumlah murid laki-laki : 10.588 dan murid perempuan 9.946 SMP 20 8.253 646 Berdasarkan perbandingan dengan tahun sebelumnya jumlah sekolah yang didirikan tetap. Sedangkan murid laki-laki meningkat sebesar 6,8% dan murid perempuan 4,29% SMA 7 4.702 341 Aspek Kesehatan, sarana kesehatan tidak banyak mengalami perubahan. rumah sakit umum berjumlah 1 dan rumah sakit swasta 1 buah, rumah sakit bersalin berjumlah 3 buah. Sedangkan poliklinik berjumlah 2 buah. Aspek Keagamaan. Jumlah tempat ibadah di Kota Gorontalo sebagai berikut : Mesjid 239 unit, mushala 31 unit, Gereja 12 unit dan Klenteng 2 unit. Selain itu, pemeluk agama di Kota Gorontalo antara lain : Islam 157.074 orang, Kristen Protestan 2.914 orang, Kristen Khatolik 762 orang, Buddha 905 orang dan Hindu 82 orang. Potensi Ekonomi Kota Gorontalo Tinjauan atas potensi ekonomi Kota Gorontalo tebagi atas beberapa sektor ekonomi antara lain :Sektor Pertanian, Perikanan dan Peternakan; Sektor Perindustrian dan Perdagangan; Sektor Perhubungan dan Pariwisata; Sektor Keuangan dan Perbankan. Sektor Pertanian, Perikanan dan Peternakan Luas panen dan jumlah produksi padi sawah tahun 2008 mengalami peningkatan yaitu 2.276 Ha luas panen dan 12.087 ton produksi. Sehingga rata-rata produktifitas perhektar mencapai 53,04 ton per tahun. Selain itu luas tanaman jagung mencapai 210 Ha dengan produksi 1.260 ton. Tahun 2009 adanya perlambatan pertumbuhan. Produksi padi secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan produksi tahun sebelumnya yaitu sebesar 18,69% dengan jumlah produksi padi sawah mencapai 256.751 ton dan padi ladang 733 ton. Potensi ternak besar tahun 2008 terdiri dari Sapi (3.722 ekor), Kuda (1.324 ekor) dan Kambing (8.164 ekor). Potensi ternak unggas terdiri dari ayam kampung (93.700 ekor), ayam ras (475.650 ekor)dan itik (8.669 ekor). Potensi perikanan laut di Teluk Tomini tahun 2008 mencapai 8.722,2 ton. Sektor Perindustrian dan Perdagangan Dinas perindustrian merinciindustri menjadi dua katagori yaitu perusahaan industri dan industri kerajinan rumah tangga. Perusahaan industri menurut jenisnya dibedakan menjadi 12 industri gilingan padi, 56 pabrik kapur, 72 pengergajian kayu, 6 penyortiran rotan, dan 443 industri mebel kayu/rotan. Jumlah pedagang berdasarkan skala usaha antara lain : 790 pedagang kecil, 47 pedagang menengah, dan 31 pedagang besar. Sektor Perhubungan dan Pariwisata Panjang jalan di seluruh Kota Gorontalo umumnya tidak mengalami perubahan baik jalan Negara, jalan propinsi maupun jalan daerah yaitu 253,488 km. Jalan darat merupakan jalur yang paling sering di gunakan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tahun 2008 jumlah kunjungan kapal di pelabuhan Gorontalo mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2007 sebanyak 845 dan tahun 2008 sebanyak 684 kunjuangan artinya terjadi penurunan sebesar 23,54%. Berdasarkan arus angkutan udara menggunakan fasilitas Bandara Jalaludin diketahui terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan dengan pembukaan rute penerbangan Gorontalo – Manado pp setiap hari oleh Wings Air. Perhatian penuh pemerintah pada peningkatan pariwisata Kota Gorontalo dicerminkan dengan semakin meningkatnya arus kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Sektor Keuangan dan Perbankan Realisasi pendapatan Privinsi Gorontalo pada triwulan IV-2009 menurun dibandingkan triwulan IV-2008 sebesar 9,65%. Menurunnya kinerja pendapatan daerah terutama disebabkan menurunnya capaian di sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) meupun realisasi pendapatan Dana Perimbangan Pusat. Pada APBD-P 2009, pemerintah meningkatkan pagu anggaran belanja modal dari Rp 99 Miliar menjadi Rp 196 Miliar. Kegiatan perbankan di Provinsi Gorontalo pada tahun 2010 dilayani oleh 9 Bank Umum Konvensional, 2 Bank Umum Syariah, 4 Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jaringan Bank Umum terdiri dari 13 cabang, 12 cabang pembantu, 10 kantor kas serta 21 kantor unit. Jaringan BPR terdiri dari 4 kantor pusat, 2 kantor cabang dan 2 kantor kas. Total asset pada triwulan-IV 2009 mencapai 20,57% (y.o.y) tumbuh lebih lambat dibandingkan triwulan-IV 2008 sebesar 26,18% (y.o.y). Namun, Net Interest Margin (NIM) pada triwulan-IV 2009 mencapai 34,11% (y.o.y) tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan-IV 2008 sebesar 28,64% (y.o.y). Rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) sebesar 53,82% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 54,68%. Peluang Pasar Pendirian Bank Sulut di Pasar Sentral Kompleks Pasar Sentral berdasarkan posisi pemerintahan berada dalam lokasi dan administrasi pemerintahan Kota Selatan tepatnya di Kelurahan Limba U1. Sesuai data terakhir Dinas Pasar Kota Gorontalo, sampai tahun 2010 Pasar Sentral dan Kompleks Terminal sudah ditempati oleh 585 pedagang di petak, kios maupun took yang tersedia dilokasi tersebut. Belum termasuk tokok dan pusat perbelanjaan yang berlokasi diseputaran Pasar Sentral diantaranya : Ruko, Toko dan Pusat Belanja sepanjang Jl. Agus Salim Pusat Belanja “Makro” dan Food Court “Pujasera” Mall dan Hotel “Mega Zanur” Kompleks Ruko “Bonanza” Jl. Panjaitan Food Court “Cafesera” Pusat Belanja depan Universitas Negeri Gorontalo (UNG)