KCP Suwawa Pemimpin Cabang Jusuf Husain Alamat jl. Pasar Minggu No.80 Desa Bube Kec. Suwawa Telp 0435-824577 Fax. Alamat Email ATM KCP Suwawa Potensi Daerah Kabupaten Bonebolango dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bonebolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo. Undang-undang tersebut disetujui dan disahkan oleh DPR RI pada Sidang Paripurna IV, Senin, 27 Januari 2003. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran yang kedua Kabupaten Gorontalo. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 disebutkan bahwa "Ibu kota Kabupaten Bone Bolango berkedudukan di Suwawa" (Pasal 8 ayat 1). Dalam Penjelasan Umum UU Nomor 6 Tahun 2003 antara lain disebukan: "Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Gorontalo yang mempunyai luas wilayah ± 5.338,98 km2 perlu dibentuk Kabupaten Bonebolango yang terdiri atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu Kecamatan Tapa, Kecamatan Kabila, Kecamatan Suwawa, dan Kecamatan Bonepantai dengan luas wilayah keseluruhan ± 1.984,31 km2." Yang menjadi Penjabat Bupati Bonebolango adalah Drs. Ismet Mile, M.M., mantan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, yang dilantik bersamaan dengan peresmian Kabupaten Bonebolango pada tanggal 6 Mei 2003. Setelah menjadi kabupaten yang mandiri, beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bonebolango dimekarkan sehingga lahirlah beberapa kecamatan baru, yakni: (1) Boneraya dan (2) Bone, (3) Kabilabone (mekaran dari Kecamatan Bonepantai), (4) Tilongkabila, (5) Botupingge (mekaran dari Kecamatan Kabila), (6) Bulango (mekaran dari Kecamatan Tapa). Kabupaten Bonebolango punya satu potensi besar bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 1 triliun per tahun. Potensi itu adalah emas senilai 6 miliar di Taman Nasional Nani Wartabone. Bukan hanya emas, taman nasional ini diketahui memiliki cadangan perak dan tembaga dalam nilai yang juga miliaran dollar AS atau triliunan rupiah. Potensi ini bukan isapan jempol belaka karena hasil penelitian lengkap cadangan berikut nilainya ini dilakukan beberapa tahun lalu oleh perusahaan dari Australia, PT Tropic. Sayangnya, dengan alasan taman nasional ini termasuk paru-paru dunia dan harus dilindungi, potensi itu pun terpaksa didiamkan. "Kalau mau diistilahkan, di taman nasional itu ibaratnya bebek mati kehausan di sungai. Tetapi karena ini untuk kepentingan dan permintaan dunia, kami menerima saja untuk tidak melakukan kegiatan apa pun, terutama penambangan di situ. Syukur, masyarakat juga sampai sejauh ini mau mengerti," ujar Bupati Bonebolango Ismet Mile. Satu potensi wisata lain yang juga tidak kalah besarnya adalah Taman Laut Olele di Pantai Olele. Dari hasil penelitian yang dilakukan orang-orang luar, taman laut ini diyakini memiliki keindahan yang bahkan jauh di atas Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. Selain sektor pariwisata, sektor lain yang juga digenjot adalah perikanan. Dengan modal 80 km garis pantai di bibir Teluk Tomini, adanya enam perusahaan asing yang beroperasi, serta keberadaan nelayan dan pedagang ikan, pemerintah berharap perikanan dapat menjadi salah satu potensi unggulan Bonebolango. Apalagi sejauh ini kegiatan keenam perusahaan yang di antaranya berasal dari Jepang dan Korea itu lebih kepada ekspor ikan ke Jepang, Korea, negara-negara Asia lain, hingga Eropa.