Cabang Jakarta Pemimpin Cabang Pius Sefrianto Lande Batara Alamat Plaza Gani Djemat Jakarta Pusat Telp 021-3902911, 3902912 Fax. 021-3903633 Alamat Email - Cabang Pembantu 1. Kelapa Gading Jl. Boulevard Raya Blok T4 2/19 2. Cempaka Putih Jl. Cempaka Putih Raya No. 120 3. Mangga Dua Jl. Mangga Dua Raya Blok C6 No.7 Ruko Tekstil ATM 1. Mall Ambasador (Jl. Dr. Prof. Satrio Kuningan Jakarta) 2. Kelapa Gading Blok TA 2/19 Jakarta utara Potensi Daerah www.jakarta.go.id PANDANGAN UMUM Jakarta merupakan Ibukota Republik Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan sekitar 13.000 pulau dan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kebhinekaan dalam suku bangsa, bahasa, budaya, serta adat dan agama. Kebhinekaan tersebut tercermin pula di ibukota negara, Jakarta. Jakarta- yang dewasa ini berpenduduk hampir sepuluh juta jiwa - merupakan salah satu kota di Asia yang paling sering dibicarakan dengan berbagai alasan yang wajar. SARANA DAN PRASARANA Kota Jakarta memiliki sarana dan prasarana perhubungan darat, kereta api dan laut. Disamping itu juga tersedia sarana dan prasarana lainnya seperti listrik, telekomunikasi dan air bersih IDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL Sektor Industri Perkembangan industri di Jakarta sebelum krisis (1997) relatif maju pesat, baik industri besar, sedang, kecil, dan rumah tangga yang meliputi semua jenis industri, seperti industri makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, industri kayu, kertas, percetakah dan penerbitan, industri kimia dan barang-barang dari kimia, industri bahan galian bukan logam, industri logam, mesin dan peralatan lain, serta berbagai jenis indutri rumah tangga dan kerajinan. Selain itu, industri jasa, seperti properti, perbankan, asuransi, dan telkom juga berkembang.Penurunan jumlah industri di DKI Jakarta pascakrisis moneter yang dilanjutkan dengan krisis ekonomi mencapai sekitar 10,27%, yaitu dari 2.630 unit (1997) menjadi 2.385 unit (1998). Penurunan jumlah industri besar dan sedang itu mengakibatkan ratusan ribu orang tenaga kerja terpaksa dipulangkan atau di-PHK. Jumlahnya mencapai sekitar 12,32%, yakni dari total 447.107 orang menjadi 390.050 orang. Sektor Perikanan Pembangunan perikanan dalam PELITA IV ini sebagai kelanjutan dari PELITA III tetap diarahkan pada peningkatan kontribusi sub - sektor perikanan dalam penanggulangan berbagai permasalahan nasional antara lain peningkatan pendapatan masyarakat, swasembada pangan, peningkatan devisa dan penciptaan lapangan kerja yang produktif. Dengan dasar tersebut maka tujuan pembangunan perikanan dalam PELITA IV ini adalah sebagai berikut: 1.Meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan. 2.Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha nelayan dan petani ikan dengan jalan mengembangkan agribisnis. 3.Meningkatkan konsumsi ikan menuju swasembada pangan protein dengan jalan memasyarakatkan makan ikan. 4. Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor hasil perikanan. 5. Meningkatkan pembinaan sumber melalui pengendalian dan pengawasan perikanan. 6. Memperluas kesempatan kerja yang produktif. Untuk mencapai sasaran dalam pembangunan perikanan, pengembangan budidaya laut sebagai salah satu usaha dibidang perikanan akan mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang. Agar pengembangan tersebut dapat menyebar dan juga lebih dikenal oleh masyarakat (terutama nelayan dan petani ikan), maka telah dikeluarkan KEPPRES No. 23 tahun 1982 yang dalam pelaksanaannya lebih lanjut tertuang dalam SK. Menteri Pertanian No.: 473/Kpts/ Um/7/1982 tertanggal 8 Juli 1982. Sebagai tindak lanjutnya Direktur Jenderal Perikanan telah membuat Surat Edaran No: IK-210/D4.5055/82 kepada Dinas Perikanan yang disertai dengan buku Petunjuk Teknis tentang teknik-teknik budidaya laut. BIDANG USAHA UNGGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN Pengelolahan Minyak Goreng Dan Oleokimia Pengolahan minyak goreng dan oleokimia dipilih sebagai bidang usaha yang layak dikembangkan karena di wilayah Kabupaten Asahan terdapat banyak kebun dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Hasil CPO dari pabrik pengolahan yang tentu saja tidak semuanya diekspor, oleh sebab itu pengolahan lanjutan merupakan akternatif yang dianggap tepat karena akan memberikan nilai tambah bagi produk tersebut Pengusaha Udang Dan Produksi Bibit Udang (HATCHERY) Tambak udang merupakan suatu usaha yang memiliki keunikan tersendiri, sehingga memerlukan suatu sentuhan dan manajemen khusus. Modal yang besar dengan resiko yang juga sangat besar sebanding dengan nilai ekonomi yang dapat dihasilkan. Pengembangan udang windu jenis tiger merupakan suatu pilihan yang tepat bagi daerah pesisir Asahan. Kesulitan para pengusaha tambak udang di Daerah Asahan salah satunya adalah ketersediaan bibit dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau. Kebutuhan bibit udang ini merupakan suatu peluang yang sangat baik. Ketergantungan akan bibit udang dari daerah lkain akan teratasi dengan pengembangan hatchery di Asahan. Pengusaha Ikan Kerapu Ikan kerapu adalah ikan yang harus dibudidayakan dengan syarat tertentu, terutama kedalaman dan keadaan airnya. Artinya tidak setiap daerah sesuai untuk budidaya ikan kerapu. Pangsa pasar ikan kerapu memiliki segmen pasar tersendiri, terutama ekspor. Pengembangan ikan kerapu akan menambah tingkat kesejahteraan bagi nelayan ikan kerapu dan keluarganya. Produksi Jagung Tanaman jagung merupakan komoditi yang potensial bagi daerah Asahan. Wilayah lahan kering yang luas dengan kesuburan yang baik akan dapat menunjang produksi jagung dengan mutu yang baik.