Manado -- Bank SulutGo terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Komitmen ini ditunjukkan dengan dilaunchingnya Bohusami Bakobong, Selasa (14/12/2021) di Kabupaten Bоlmоng.
Bohusami Bakobong adalah pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Cluster Pertanian yang ditujukan bagi para petani Padi, Jagung, Bawang Merah, dan Kentang.
Launching Bohusami Bakobong ini dihadiri langsung oleh Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, Kepala OJK SulutGo, Malut, Darwisman, Kepala Dinas Perkebunan Sulut Novly Geret Wowiling, serta beberapa jajaran direksi Bank SulutGo.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada OJK Sulutgo Malut, Bank SulutGo dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, atas perhatian penuh kepada Bolmong.
Terutama terkait dengan pembiayaan untuk membantu permodalan petani.
Yasti Soepredjo Mokoagow juga mengajak semua masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk memanfaatkan bantuan dari pemerintah ini, untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendapatan mereka.
"Ini bantuan dari pemerintah, tapi harus dikembalikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas petani kita," ujarnya saat ditemui awak media.
Ia mengaku dengan bunga yang hanya 6 persen saja pertahunnya, KUR Bohusami Bakobong ini diyakini akan sangat membantu para petani di Bolmong.
"Dengan bunga yang hanya 6 persen setahun, ini sangatlah ringan. Dibandingkan dengan meminjam di tempat lain," tegas dia.
Selain itu, Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan jika dari program Bohusami Bakobong ini petani juga mendapatkan kepastian terkait penjualan hasil panennya dengan harga yang sesuai.
"Kita nanti akan atur harganya. Misalnya harga di pasaran Rp 5.600, maka kita akan atur harga yang didapat petani minimum Rp 5.500. Tapi kalau harga turun, misalnya Rp 5.000, maka petani juga akan mendapatkan Rp 5.000, jadi petani tak akan rugi," ungkapnya.
Sedangkan untuk resiko gagal panen, Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan akan dicover oleh asuransi Jasindo.
Misalnya, didalam satu hektar ada gagal panen 50 persen.
50 persen plus bunganya itu dibayarkan oleh Jasindo kepada petani.
Jadi tak ada resiko bagi petani, artinya 50 persen dari modal.
Misalnya modalnya Rp 10 juta perhektare, petani Pinjamnya Rp 10 juta, kemudian 50 persen gagal panen, maka petani tak perlu membayar Rp 10.600.000 untuk pengembaliannya.
"Jadi petani hanya membayar 50 persennya saja yakni Rp 5.300.000 saja untuk satu tahun," ungkapnya.
"Bunganya sangat rendah sekali, apalagi petani itu tiga kali panen. Jadi setiap panennya dicicil juga bisa dan saya pikir ini sangat membantu," ungkapnya.
Tak hanya itu, petani yang menikmati KUR Bohusami juga akan difasilitasi oleh PT Java dan PT PPI.
"Jadi jaminan untuk hasil petani ini kemudian dijual itu sangat besar sekali, karena saat panen, kedua perusahaan ini sudah siap membeli hasil pertanian Bolmong," tegasnya.
Yasti Soepredjo Mokoagow pun menegaskan jika ini adalah salah satu proyek pemerintah pusat.
Dan kabupaten Bolmong adalah salah satu pilot project, karena begitu terkenal dengan hasil pertaniannya.
Sedangkan untuk penyediaan bibit dan pupuk, sudah ada perusahaan seperti PT Pupuk Kaltim, yang nantinya akan memudahkan para petani.
"Nantinya akan kita lihat bibit yang cocok ditanam di Bolmong itu apa," ucapnya.
"Intinya mengikuti kemauan petani, baik dari bibit dan jenis pupuknya," ungkap dia.
"Saya yakin produktivitas petani di Bolmong kedepannya akan naik," tegas Yasti.
Di tempat yang sama, Kepala OJK SulutGo, dan Malut, Darwisman, mengatakan jika OJK menginisiasi untuk membentuk tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD).
Nah TPAKD di Kabupaten Bolmong sudah terbentuk.
"Peran OJK disini adalah mempertemukan pemerintah daerah dan semua Perbankan, untuk membuka akses keuangan kepada daerah," ujarnya.
Ia mengaku program-program unggulan daerah seperti Pilot Project di Bolmong adalah padi dan jagung, dengan target Rp 350 Miliar pembiayaan KUR untuk 2 tahun kedepan.
"Setelah kita tahu ini unggulan daerah, lalu kami cek perbankan mana saja yang siap. Ternyata Bank SulutGo punya program, kemudian kami fasilitasi kemudian membuat kesepakatan, dan lahirnya program hari ini," tegas dia.
Ia menambahkan jika Bohusami Bakobong adalah inisiatif OJK untuk mendorong sinergi pemerintah Provinsi, Kabupaten, seluruh Perbankan dan beberapa stakeholder lainnya.
"Jadi kami mendorong semuanya bersinergi untuk sama-sama memajukan pertanian di Kabupaten Bоlmоng," tegas dia.
Darwisman menegaskan jika setelah launching hari ini, OJK masih akan mengawal dengan beberapa target serta melihat realisasinya perbulannya
"Nanti kita cek bagaimana implementasi dari program ini, karena kami yakin pasti ada kendalanya," tegas dia.
Tapi, masalah dan kendala inilah yang nantinya akan kami diskusikan lalu mencari titik terangnya.
"Agar akses keuangan ini bisa tepat sasarannya," tegas dia.
Sementara itu, Branch Manager Bank SulutGo Cabang Lolak, Kamaludin Zees mengatakan program Bohusami Bakobong sudah resmi jalan di Kabupaten Bоlmоng.
"Sudah mulai, dan saat ini sudah ada 53 debitur di Bolmong," tegas dia.
Kamaludin Zees berharap melalui program ini, para petani di Kabupaten Bolmong bisa lebih sejahtera kedepannya.
"Kami sangat berharap program Bohusami Bakobong akan berdampak pada peningkatan ekonomi para petani di Bolmong," tandas dia.