Bank Indonesia canangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pencanangan ini ditandai dengan penandatanganan petisi antar Bank Indonesia dengan perbankan Sulawesi Utara sebagai komitmen untuk mendukung GNNT.Pencanangan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis dan juga lembaga-lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran non tunai dalam melakukan transaksi keuangan yang tentunya mudah, aman dan efisiensi. Komitmen ini ditandatangani pada pembukaan Banking Expo 2015 yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI, Peter Jacobs, Kapolda Brigjen Pol. Wilmar Marpaung, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jane Mendur, Walikota Manado GS Vicky Lumentut serta pimpinan perbankan di Sulawesi Utara.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Sulut Peter Jacobs, mengungkapkan GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya
"Sebagai bentuk komitmen atas perluasan penggunaan instrumen non tunai, kami akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan yang didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan instrumen non tunai dalam melakukan transaksi pembayaran,"
Penggunaan transaksi masyarakat Indonesia dalam pembayaran berbasis elektronik masih relatif rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Sementara itu Indonesia memiliki potensi dalam perluasan akses sistem pembayaran karena didukung oleh kondisi geografis dan jumlah populasi yang cukup besar.